sharegym.web.id - Ingin memiliki tubuh sehat, bugar, dan proporsional? Latihan full body bisa menjadi solusi paling efektif. Tidak hanya membakar kalori, tetapi juga membentuk otot secara merata. Artikel ini akan membahas panduan lengkap latihan full body, mulai dari pemanasan hingga teknik latihan yang benar, sehingga kamu bisa mendapatkan hasil maksimal tanpa cedera.
Apa Itu Latihan Full Body?
Latihan full body adalah jenis latihan yang melibatkan hampir semua kelompok otot dalam satu sesi latihan. Berbeda dengan latihan split, yang fokus pada satu atau dua kelompok otot, full body memastikan tubuhmu bekerja secara menyeluruh. Metode ini cocok untuk pemula maupun mereka yang ingin menjaga kebugaran tanpa harus ke gym setiap hari.
Keuntungan latihan full body antara lain:
-
Efisiensi waktu: melatih seluruh tubuh dalam satu sesi.
-
Membakar kalori lebih banyak: semua otot bergerak, metabolisme meningkat.
-
Mengurangi risiko ketidakseimbangan otot: semua kelompok otot berkembang secara merata.
-
Cocok untuk pemula maupun yang sibuk: cukup 3-4 sesi per minggu untuk hasil optimal.
Pemanasan: Kunci Mencegah Cedera
Sebelum memulai latihan full body, pemanasan sangat penting. Pemanasan meningkatkan aliran darah ke otot, memperbaiki fleksibilitas, dan mengurangi risiko cedera.
Contoh pemanasan efektif:
-
Jogging ringan: 5-10 menit di treadmill atau di tempat.
-
Dynamic stretching: gerakan seperti leg swing, arm circles, atau hip rotation.
-
Bodyweight exercise ringan: squat tanpa beban, push-up ringan, atau lunges.
Dengan pemanasan yang tepat, tubuhmu siap untuk latihan intensitas tinggi.
Latihan Full Body Dasar untuk Pemula
Jika kamu baru memulai, fokus pada latihan dasar yang melibatkan beberapa kelompok otot sekaligus.
1. Squat
-
Otot yang dilatih: paha depan, paha belakang, bokong.
-
Cara: Berdiri dengan kaki selebar bahu, turunkan tubuh hingga paha sejajar lantai, lalu kembali ke posisi awal.
-
Repetisi: 3 set × 12-15 repetisi.
2. Push-Up
-
Otot yang dilatih: dada, bahu, trisep.
-
Cara: Posisi plank, turunkan badan hingga dada hampir menyentuh lantai, lalu dorong kembali.
-
Repetisi: 3 set × 10-15 repetisi.
3. Bent-Over Row (dengan dumbbell)
-
Otot yang dilatih: punggung, bisep.
-
Cara: Pegang dumbbell, condongkan badan ke depan, tarik dumbbell ke arah perut, lalu turunkan perlahan.
-
Repetisi: 3 set × 12 repetisi.
4. Plank
-
Otot yang dilatih: perut, punggung bawah.
-
Cara: Posisi plank, tahan tubuh lurus dengan lengan atau siku di lantai.
-
Durasi: 3 × 30-60 detik.
Latihan ini cukup untuk pemula, tapi tetap efektif membentuk otot dan meningkatkan kekuatan tubuh secara menyeluruh.
Latihan Full Body untuk Tingkat Lanjut
Bagi yang sudah terbiasa, bisa menambahkan beban dan variasi latihan.
1. Deadlift
-
Otot yang dilatih: punggung bawah, paha belakang, bokong.
-
Cara: Angkat barbell dari lantai dengan punggung lurus, turunkan perlahan.
-
Repetisi: 4 set × 8-10 repetisi.
2. Bench Press
-
Otot yang dilatih: dada, bahu, trisep.
-
Cara: Berbaring di bench, dorong barbell ke atas dada, turunkan perlahan.
-
Repetisi: 4 set × 8-12 repetisi.
3. Pull-Up / Chin-Up
-
Otot yang dilatih: punggung, bisep.
-
Cara: Genggam pull-up bar, tarik tubuh hingga dagu melewati bar, turunkan perlahan.
-
Repetisi: 3 set × 6-12 repetisi.
4. Bulgarian Split Squat
-
Otot yang dilatih: paha, bokong.
-
Cara: Letakkan satu kaki di bangku, turunkan badan dengan kaki depan, lalu kembali ke posisi awal.
-
Repetisi: 3 set × 10-12 per kaki.
Latihan ini lebih intensif dan membutuhkan fokus pada teknik untuk mencegah cedera.
Tips Mengatur Jadwal Latihan Full Body
Agar hasil optimal, latihan full body harus dilakukan secara konsisten dengan jeda istirahat cukup.
-
Pemula: 3x per minggu, misal Senin, Rabu, Jumat.
-
Menengah: 4x per minggu, dengan variasi latihan tiap sesi.
-
Lanjutan: 5-6x per minggu, fokus pada teknik dan beban progresif.
Selain itu, perhatikan pola tidur, nutrisi, dan hidrasi agar tubuh siap untuk pemulihan dan pertumbuhan otot.
Nutrisi Pendukung Latihan Full Body
Latihan efektif membutuhkan dukungan nutrisi yang tepat:
-
Protein: Sumber utama pembentukan otot. Konsumsi ayam, ikan, telur, atau whey protein.
-
Karbohidrat kompleks: Sumber energi untuk latihan intens, seperti oatmeal, nasi merah, kentang.
-
Lemak sehat: Penting untuk hormon dan energi, misal alpukat, kacang, minyak zaitun.
-
Air: Hidrasi sangat penting agar performa latihan optimal dan otot tidak kram.
Dengan pola makan seimbang, tubuh bisa pulih lebih cepat dan pertumbuhan otot lebih maksimal.
Pendinginan dan Stretching
Setelah latihan, jangan lupa pendinginan dan stretching untuk mencegah otot kaku dan cedera:
-
Stretching statis: Fokus pada otot yang dilatih, tahan 20-30 detik setiap gerakan.
-
Walking cooldown: Jalan ringan 5 menit untuk menurunkan detak jantung perlahan.
Pendinginan membantu tubuh kembali normal dan mengurangi risiko nyeri otot.
Kesalahan Umum Saat Latihan Full Body
-
Mengangkat beban terlalu berat: Fokus teknik lebih penting daripada beban besar.
-
Tidak cukup istirahat: Otot perlu waktu pulih, jangan latihan setiap hari tanpa jeda.
-
Melupakan nutrisi: Latihan keras tanpa asupan protein dan karbohidrat cukup tidak akan maksimal.
-
Mengabaikan pemanasan: Cedera bisa terjadi jika pemanasan dilewatkan.
Hindari kesalahan ini agar progres latihan lebih cepat dan aman.

